Selasa, 08 Oktober 2013

SEPANJANG JALAN SUCI


Puisi Ujianto Sadewa


Melulu keringat yang keluar dari jangat
Jalanan kota yang terus melebar, dengan trotoar terbongkar
Tiang-tiang listrik berkarat dan mahoni yang sekarat
Hidup yang mesti terus dikayuh
Oleh peluh yang melepuh


Bukankah tadi kau lihat juga
Akar-akar pohon menganga
Seonggok gelondong-gelondong mati
Berlubang di tepi jalan
Adalah saksi yang akan melapor pada-Nya:


"Mereka telah menghabiskan sumber hidup,
dan mencoba mengekalkan apa-apa yang tidak kekal!"


Keterangan:
Puisi ini telah dipublikasikan pada Buku Antologi Puisi “Di Atas Viaduct”(Bandung dalam Puisi Indonesia), halaman 156. Editor: Ahda Imran. Penerbit:PT.Kiblat Buku Utama , Bandung,bekerja sama dengan Forum Sastra Bandung.Tahun Terbit:Mei 2009.
Puisi ini juga telah dipublikasikan sebelumnya pada rubrik puisi H.U. Radar Bandung, 15 April 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar