Selasa, 08 Oktober 2013

CATATAN HARIAN DARI SEBUAH KATALOG PRODUK KECANTIKAN


Puisi Ujianto Sadewa


Bandung, kutinggalkan kau dengan separuh lelah
Kutemukan ranah tanpa rumah
Pada kelopak matamu yang tak lagi ramah
Tinggal remah,


Yang tengadah pada langit basah
Sehabis hujan yang tak bosan-bosannya membasuh tanah
Tapi lihat pepohon yang ditumbangkan
Seperti anak yang dipaksa putus sekolah
Menjadi pengemis tanpa rasa bersalah


Tapi pada telapak trotoarmu juga
Kujejakkan kaki dalam satu parade
Berebut botol minuman keras dengan seorang pemulung
Di depan sebuah tempat sampah bar yang telah tutup
Pada pagi hari di Braga


Dengan dua gerigi yang mulai karatan
Mengayuh pedal sepeda ke cikapundung
Pada dini hari yang buta
Pada subuh
Berlari di atas aspal
Teduh.
Mengantri koran turun dari percetakan


Astana anyar yang rongsok
Cihapit yang mengalun dengan rimbun
Kadang pagi penuh embun


Aku akan pergi meninggalkanmu
Selamat tinggal


Keterangan:
Puisi ini telah dipublikasikan pada Buku Antologi Puisi “Di Atas Viaduct”(Bandung dalam Puisi Indonesia), halaman 145. Editor: Ahda Imran. Penerbit:PT.Kiblat Buku Utama , Bandung,bekerja sama dengan Forum Sastra Bandung.Tahun Terbit:Mei 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar