Selasa, 08 Oktober 2013

RUMAH-RUMAH YANG DIAM


Puisi Ujianto Sadewa


Rumah-rumah yang diam di belakangku
Seperti menerkam kangenku dalam gelap
Untuk berjalan dan berjalan lagi
Pada gang setelah jembatan setelah sore redup
Orang-orang yang biasa bermain dengan merpati
Kemana mereka setelah tempat sampah dibakar
Dan halaman belakang yang telah jadi masjid
Lihat sepanjang alir sungai yang keruh dan mampat oleh sampah plastik ini
Di seberangnya telah penuh oleh nisan
Putih seperti warna kebun kubis muda
Katamu yang tersesat
Tak sampai rumah


Keterangan:
Puisi ini telah dipublikasikan pada Buku Antologi Puisi “Di Atas Viaduct”(Bandung dalam Puisi Indonesia), halaman 223 . Editor: Ahda Imran. Penerbit:PT.Kiblat Buku Utama , Bandung,bekerja sama dengan Forum Sastra Bandung.Tahun Terbit:Mei 2009.
Puisi ini telah dipublikasikan juga pada Buku Antologi Puisi “Ziarah Kata”44 Penyair,halaman.94. Editor:Widzar Gifari,Hawe Setiawan, Semmy Ikra Anggara, Adew Habtsa.Penerbit:Majelis Sastra Bandung. Tahun Terbit: Januari 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar