IMANSETI
Nafas kita bukan darah sapi
Yang ngalir dari leher tertebas
Dan lenguhan terakhir dari luka
Nafas kita adalah irama yang terjerembab
Ketika mata baru terbuka
Menangkap warna cahaya
Pada langit terluka
Dengar, pada bulir air yang berbisik
:ia hanya perajin kata dari liang asing
lembah betah yang tengadah
menampung palung bingung
menggurat luka terkerat
menggores tetes demi tetes
bahwa mungkin suatu hari
nafas kita menderu lagi
menatap dunia baru: lagi
2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar