Bagi sesiapa yang menggemari puisi. Selamat membaca beberapa cuplik dari antologi puisi ALIGATOR MERANGKAK SAJAK
PARABELAZARIO
Kau datang bersama hujan yang memotong senja
Saat usia tak usai bersua
Kita: saling memimpikan kenangan
Dan keindahan masa depan bagai sebuah bidik senapan
Pada suara radio yang mati
Senyap ini: memulangkan kita kembali
Pada sepatu-sepatu basah berlumpur,
Rumah kontrakan yang bocor pojok atapnya
Tapi kenapa kau tergesa
Menelan malammu sendirian
Manakala suhu udara telah mencair
Dan tak ada kabar buruk
Yang tersiar dari kawan jauh
Rupanya: datang dan pergi
Adalah perjumpaan gerhana rasa kecewa
Semua yang tinggal tersisa
Menjadi tubuh
Mewaktu dalam rahimmu
2006
Selasa, 18 November 2014
Senja Inersia
Puisi Ujianto Sadewa
Senja inersia tak kukenali
Napasnya basah dan gelap
Ya, bagai karib lama ia tak terduga
Menyentak raga rasa rata
Dalam ingatan akan maut
Ia coba menera nasibku
Bagai puisi dalam puisi bagi puisi
Menghadang malam sampai ke tengahnya
Hingga klakson truk-truk peti kemas menderu
Pada pinggir trotoar berdebar
Ia napas
Sepi dari sapi
Bunyi dari sunyi
2014
Jumat, 07 November 2014
Garis Mata Senja
Puisi Ujianto Sadewa
Aku lihat matamu bergaris
seperti digayuti beban massa barbel keteguhan
dan kau pun diam-diam mengeja-menganga banal
berkicau pada gawai
kau rapati sesak dada senja
mengangini sudut terbuka waditra kata
kau mengalun setengah nada dari biji kromatik matamu
yang lesang,
dan berang
marmer malam bekumu
serautkan nama-nama
dari buku-buku jari ketenanganmu
2014
Aku lihat matamu bergaris
seperti digayuti beban massa barbel keteguhan
dan kau pun diam-diam mengeja-menganga banal
berkicau pada gawai
kau rapati sesak dada senja
mengangini sudut terbuka waditra kata
kau mengalun setengah nada dari biji kromatik matamu
yang lesang,
dan berang
marmer malam bekumu
serautkan nama-nama
dari buku-buku jari ketenanganmu
2014
Langganan:
Komentar (Atom)